"Ah biasa", "biasa aja kali.." "itu udah biasa."
Sering kali kita mendengar untaian kalimat di atas, sederhana tapi bisa menjadi sesuatu hal yang bisa berdampak baik atau buruk.
Iya dengan biasa menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi rutinitas yang sukar untuk di tinggalkan.
Ketika Rasulullah mengajarkan seorang pemuda, sebuah biasa untuk di jadikan sebuah kebiasaan “Wahai Ghulam, bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)
Setelah di ajarkan oleh Rasulullah, sang pemuda tersebut menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan ketika makan, sama halnya dengan kita kalau sudah biasa makan dengan tangan kanan, maka sampai tua pun tangan kanan akan reflek menyuapkan makan ke mulut kita.
Rasulullah selalu mengajarkan hal hal yang kecil dan sederhana kepada para sahabat,agar hal tersebut di jadikan sebuah kebiasaan, memperikan nuansa yang positif dan bermartabat.
Bisa di bayangkan, bagaimana misal orangtua atau orang yang lebih tua mengajarkan hal yang negatif kepada anak? Sampai dewasa anak tersebut akan selalu melakukan hal negatif, karena apa? Karena sudah biasa dari kecil dan menjadi kebiasaan ketika beranjak dewasa.
Hati - hati dengan yang namanya biasa, kebiasaan yang tidak baik berbeda dengan kaidah segala sesuatu yang sukar terhindar darinya maka dimaafkan atau bisa di sebut dengan istilah 'umum albalwa, sebuah kebiasaan atau biasa yang baik bisa di jadikan landasan hukum bagi syariat islam selama tidak menyelisihi syariat, berbeda dengan kebiasaan yang tidak baik yag sudah tersebar di masyarakat. misal pacaran, sering kali terdengar "biasa pemuda pemudi sekarang pacaran" what??? Biasa??? Secara tidak langsung dari ucapan itu seakan akan membenarkan pacaran, seharunya di cegah dengan pemahaman pemahaman yang baik, bukan di lestarikan.
Biasa yang tidak baik segeralah untuk di rubah menjadi biasa yang baik, indah bukan ketika sudah biasa melantunkan ayat-ayat Al Qur'an dan kemudian menjadi terbiasa atau kebiasaan melantunkan Al Qur'an di setiap waktu, dan akhir hayat yang keluar dari mulut adalah ayat-ayat Al Qur'an?
Hal yang asyik adalah ketika kita mampu mengajarkan biasa yang baik kepada siapapun dan menjadi kebiasaan mereka.
Penulis : Ust Uqbah Aziz
Sering kali kita mendengar untaian kalimat di atas, sederhana tapi bisa menjadi sesuatu hal yang bisa berdampak baik atau buruk.
Iya dengan biasa menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi rutinitas yang sukar untuk di tinggalkan.
Ketika Rasulullah mengajarkan seorang pemuda, sebuah biasa untuk di jadikan sebuah kebiasaan “Wahai Ghulam, bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)
Setelah di ajarkan oleh Rasulullah, sang pemuda tersebut menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan ketika makan, sama halnya dengan kita kalau sudah biasa makan dengan tangan kanan, maka sampai tua pun tangan kanan akan reflek menyuapkan makan ke mulut kita.
Rasulullah selalu mengajarkan hal hal yang kecil dan sederhana kepada para sahabat,agar hal tersebut di jadikan sebuah kebiasaan, memperikan nuansa yang positif dan bermartabat.
Bisa di bayangkan, bagaimana misal orangtua atau orang yang lebih tua mengajarkan hal yang negatif kepada anak? Sampai dewasa anak tersebut akan selalu melakukan hal negatif, karena apa? Karena sudah biasa dari kecil dan menjadi kebiasaan ketika beranjak dewasa.
Hati - hati dengan yang namanya biasa, kebiasaan yang tidak baik berbeda dengan kaidah segala sesuatu yang sukar terhindar darinya maka dimaafkan atau bisa di sebut dengan istilah 'umum albalwa, sebuah kebiasaan atau biasa yang baik bisa di jadikan landasan hukum bagi syariat islam selama tidak menyelisihi syariat, berbeda dengan kebiasaan yang tidak baik yag sudah tersebar di masyarakat. misal pacaran, sering kali terdengar "biasa pemuda pemudi sekarang pacaran" what??? Biasa??? Secara tidak langsung dari ucapan itu seakan akan membenarkan pacaran, seharunya di cegah dengan pemahaman pemahaman yang baik, bukan di lestarikan.
Biasa yang tidak baik segeralah untuk di rubah menjadi biasa yang baik, indah bukan ketika sudah biasa melantunkan ayat-ayat Al Qur'an dan kemudian menjadi terbiasa atau kebiasaan melantunkan Al Qur'an di setiap waktu, dan akhir hayat yang keluar dari mulut adalah ayat-ayat Al Qur'an?
Hal yang asyik adalah ketika kita mampu mengajarkan biasa yang baik kepada siapapun dan menjadi kebiasaan mereka.
Penulis : Ust Uqbah Aziz