Menghiasi Hari Dengan Al-Qur'an


Oleh : Ridwan Muharsa.

Rasulullah Shallahu 'alaihi wa salam bersabda :

" سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ، يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: الإِمَامُ العَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي المَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ، فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ، أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ " رواه البخاري

"Tujuh golongan yang kelak mendapatkan naungan Allah yang mana tidak ada naungan selain naunan-Nya,imam yang adil,pemuda yang hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah,seseorang yang hatinya terpaut dengan mesjid,dua orang yang saling mencintai karena Allah bertemu karenaNya dan berpisah karenaNya,seseorang yang di ajak berzina oleh wanita yang cantik dan kaya kemudian dia berkata aku takut kepada Allah,seseorang yang bersedekah dan menyembunyikanya sampa-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang di infaqkan tangan kanannya,dan seseorang yang bermunajat kepada Allah di waktu sepi maka berlinanglah air matanya" (H.R. Muslim )

Dari hadits di atas rasulullah menggambarkan kepada kita akan golongan-golongan yang akan Allah mudahkan urusannya di akhirat kelak. Salah satunya adalah 'pemuda yang hidupnya untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wata'ala'.

Para pembaca yang di rahmati Allah,perlu kita ketahui arti dari kata ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala memiliki arti yang sangat luas. Ibadah ialah segala sesuatu yang Allah cinta dan juga Allah ridhoi. Segala macam bentuk perbuatan ataupun amalan yang kita kerjakan dengan niat yang lurus dan benar hanya mencari cinta dan ridho Allah subhanahu wa ta'ala adalah ibadah.

Sebagai contoh seorang suami yang bekerja mencari nafkah adalah ibadah,seorang yang menolong orang lain adalah ibadah,sampai-sampai seorang yang hanya memindahkan sebuah duri dari jalan juga termasuk sebuah ibadah.

Subhanallah Maha Suci Allah yang telah membuat segala hal yang kita kerjakan menjadi ladang ibadah untuk kita sehingga kita bisa memperoleh pahala dengan sangat mudahnya. Akan tetapi para pembaca yang di rahmati Allah,perlu kita ingat bahwasanya ibadah memiliki syarat agar bisa di terima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala,yaitu ikhlas dan juga ittiba'us Sunnah.

Ikhlas ialah meluruskan niat hanya untuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan ittiba'us sunnah ialah mengikuti apa yang telah di ajarkan oleh rasulullah. Jadi jikalau sebuah amalan hanya berdasarkan dengan ikhlas tanpa mengikuti rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam maka tidak di terima.

Begitu juga jika amal hanya berdasarkan mengikuti rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa di sertai dengan ikhlas juga tidak di terima oleh Allah. Amal yang di terima di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala ialah amal yang di sertai dengan ikhlas dan juga mengikuti rasulullah Shallallhu 'alaihi wa sallam.

Pembaca yang di rahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala di antara sekian banyak ibadah yang bisa kita kerjakan ada salah satu ibadah yang sangat mudah untuk di kerjakan serta memiliki fadhilah dan keutamaan yang besar yaitu "Tilawatul Qur'an".

Tilawatul Qur'an atau membaca Al-Qur'an merupakan ibadah yang sederhana akan tetapi memiliki keutamaan dan pahala yang besar. Di antaranya ialah

1. Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kebaikan dalam satu huruf yang kita baca

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ. رواه الترميذي

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 'barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Qur'an) maka baginya satu kebaikan,dan satu kebaikan di lipatkan gandakan menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan aliflamim satu huruf akan tetapi alif satu huruf lam satu huruf dan mim satu huruf" (H.R. Tirmidzi)

2. Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan ketenangan dan juga rahmat serta menyebut orang yang belajar dan membaca Al-Qur'an kepada para malaikat yang berada di sekitarNya

مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ، يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمِ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ، لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ» رواه مسلم

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu dari rumah Allah (masjid) mereka membaca kitab Allah (Al-Qur'an) dan mempelajarinya kecuali Allah akan menurunkan ketenangan kepada mereka dan mencurahkan rahmat untuk mereka dan para malaikat menaungi mereka serta Allah subhanahu wa ta'ala menyebut-nyebut mereka di antara para malaikatNya" (H.R. Muslim)

3. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengangkat derajat seseorang dengan Al-Qur'an

قَالَ عُمَرُ: أَمَا إِنَّ نَبِيَّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ قَالَ: «إِنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا، وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ» رواه مسلم

Umar Radhiyallahu'anhu berkata : "Sesungguhnya nabi kalian Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 'Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur'an) dan juga Allah akan merendahkan suatu kaum denganya." (H.R. Muslim)

Subhanallah!! Maha Agung Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan keutamaan dan juga kemuliaan bagi umatNya yang membaca Al-Qur'an. Para pembaca yang di rahmati Allah, masih banyak lagi fadhilah-fadhilah dan keutamaan yang telah Allah janjikan kepada umatnya yang senantiasa membasahi lisannya dengan Tilawah Al-Qur'an.

Sebuah amalan yang sederhana yang mungkin banyak di antara kita yang tidak mengetahuinya akan tetapi memiliki keutamaan dan juga pahala yang besar di sisi Allah. Marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan,berlomba-lomba dalam membaca Al-Qur'an sebagai mana para shahabah terdahulu. Ada di antara mereka yang menghatamkan Al-Qur'an dalam 3 hari dan ada juga dalam satu hari. Marilah kita hiasi hari-hari kita dengan tilawah Al-Qur'an, kita sinari rumah-rumah kita dengan cahaya Al-Qur'an dan kita bekali keluarga kita dengan Al-Qur'an. Wallahu a'lam bish showab
Share:

Wanita yang selalu Berbicara dengan Al Qur'an


Berkata Abdullah bin Al Mubarak Rahimahullahu Ta'ala :

Saya berangkat menunaikan Haji ke Baitullah Al Haram, lalu berziarah ke makam Rasulullah SAW. Ketika saya berada disuatu sudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesosok tubuh berpakaian yang dIbuat dari bulu. Ia adalah seorang Ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenak seraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog dengannya beberapa saat.

Setiap kali menjawab pertanyaan Abdulah bin Al Mubarak, Wanita Tua itu selau menjawab dengan menggunakan ayat-ayat Al Qur'an. Walaupun jawabannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karena tidak terlepas dari konteks pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Abdullah : "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh."

Wanita Tua : "Salaamun qoulammin robbirrohiim." (QS. Yaasin : 58) ("Salam sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang")

Abdullah : "Semoga Allah merahmati anda, mengapa anda berada di tempat ini ?"

Wanita Tua : "Wa man yudhlilillahu falaa haadiyalahu." (QS : Al-A'raf : 186) ("Barang siapa disesatkan Allah, maka tiada petunjuk baginya")
Dengan jawaban ini, maka tahulah saya, bahwa ia sedang tersesat.

Abdullah : "Kemana anda hendak pergi ?"

Wanita Tua : "Subhaanalladzia asraa bi'abdihia lailan minal Masjidil haraami ilal Masjidil aqsa." (QS. Al-Isra' : 1) ("Maha suci Allah yang telah menjalankan hamba Nya di waktu malam dari Masjid Al Haram ke Masjid Al Aqsa")
Dengan jawaban ini saya jadi mengerti bahwa ia sedang mengerjakan haji dan hendak menuju ke Masjid Al Aqsa.

Abdullah : "Sudah berapa lama anda berada di sini ?"

Wanita Tua : "Tsalaatsa layaalin sawiyya" (QS. Maryam : 10) ("Selama tiga malam dalam keadaan sehat")

Abdullah : "Apa yang anda makan selama dalam perjalanan ?"

Wanita Tua : "Huwa yuth'imunii wa yasqiin" (QS. As-syu'ara' : 79) ("Dialah Pemberi aku makan dan minum")

Abdullah : "Dengan apa anda melakukan wudhu ?"

Wanita Tua : "Faillam tajiduu maa-an fatayammamuu sha'iidan thoyyiban" (QS. Al-Maidah : 6) ("Bila tidak ada air, maka bertayamumlah dengan tanah yang bersih")

Abdullah : "Saya mempunyai sedikit makanan, apakah anda mau menikmatinya ?"

Wanita Tua : "Tsumma atimmus shiyaama ilallaiil" (QS. Al-Baqarah : 187) ("Kemudian sempurnakanlah puasamu sampai malam")

Abdullah : "Sekarang bukan bulan Ramadhan, mengapa anda berpuasa ?"

Wanita Tua : "Waman tathawwa'a khairon fa innallaaha syaakirun 'aliim." (QS. Al-Baqarah : 158) ("Dan barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui")

Abdullah : "Bukankah diperbolehkan berbuka ketika safar ?"

Wanita Tua : "Wa an tashuumuu khoirun lakum in kuntum ta'lamuun." (QS. Al-Baqarah : 184) ("Dan jika kamu puasa itu lebih utama, jika kamu mengetahui")

Abdullah : "Mengapa anda tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan saya ?"

Wanita Tua : "Maa yalfidhu min qoulin illa ladaihi roqiIbun 'atiid." (QS. Qaf : 18) ("Tiada satu ucapan yang diucapkan, kecuali padanya ada Raqib 'Atid"
Abdullah : "Anda termasuk jenis manusia yang mAnakah, hingga bersikap seperti itu ?"

Wanita Tua : "Walaa taqfu maa laisa bihia 'ilmun. Inna sam'a wal bashooro wal fuaada, kullu ulaaika kaana 'anhu mas'uula." (QS. Al-Isra' : 36) ("Jangan kamu ikuti apa yang tidak kamu ketahui, karena pendengaran, penglihatan dan hati, semua akan dipertanggung jawabkan")

Abdullah : "Saya telah berbuat salah, maafkan saya."

Wanita Tua : "Laa tastriiba 'alaikumul yauum, yaghfirullahu lakum." (QS.Yusuf : 92) ("Pada hari ini tidak ada cercaan untuk kamu, Allah telah mengampuni kamu")

Abdullah : "Bolehkah saya mengangkatmu untuk naik ke atas untaku ini untuk melanjutkan perjalanan, karena anda akan menjumpai kafilah yang di depan."

Wanita Tua : "Wa maa taf'alu min khoirin ya'lamhullah." (QS Al-Baqoroh : 197) ("Barang siapa mengerjakan suatu kebaikan, Allah mengetahuinya"). Lalu Wanita Tua ini berpaling dari untaku, sambil berkata :"Qul lil mu'miniina yaghdudhna min abshoorihim." (QS. An-Nur : 30) ("Katakanlah pada orang-orang mukminin tundukkan pandangan mereka")

Maka saya pun memejamkan pandangan saya, sambil mempersilahkan ia mengendarai untaku. Tetapi tiba-tiba terdengar sobekan pakaiannya, karena unta itu terlalu tinggi baginya.

Wanita itu berucap : "Wa maa 'ashoobakum min mushibatin fa bimaa kasabat aidiikum." (QS. Asy-Syura' 30) ("Apa saja yang menimpa kamu disebabkan perbuatanmu sendiri")

Abdullah : "Sabarlah sebentar, saya akan mengikatnya terlebih dahulu."

Wanita Tua : "Fa fahhamnaaha sulaiman." (QS. Anbiya' 79) ("Maka kami telah memberi pemahaman pada nabi Sulaiman") Selesai mengikat unta itu sayapun mempersilahkan Wanita Tua itu naik.

Abdullah : "Silahkan naik sekarang."

Wanita Tua : "Subhaanalladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolIbuun." (QS. Az-Zukhruf : 13-14) ("Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini pada kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami akan kembali pada Tuhan kami")

Sayapun segera memegang tali unta itu dan melarikannya dengan sangat kencang.

Wanita itu berkata : "Waqshid fi masyika waghdud min shoutik" (QS. Lukman : 19) ("SederhAnakan jalanmu dan lunakkanlah suaramu") Lalu jalannya unta itu saya perlambat, sambil mendendangkan beberapa syair,

Wanita Tua itu berucap : "Faqraa-uu maa tayassara minal qur'aan" (QS. Al- Muzammil : 20) ("Bacalah apa-apa yang mudah dari Al-Qur'an")

Abdullah : "Sungguh anda telah diberi kebaikan yang banyak."

Wanita Tua : "Wa maa yadzdzakkaru illaa uulul albaab." (QS Al-Baqoroh : 269) ("Dan tidaklah mengingat Allah itu kecuali orang yang berilmu")
Dalam perjalanan itu saya bertanya kepadanya : "Apakah anda mempunyai suami ?"

Wanita Tua : "Laa tas-alu 'an asy ya-a in tubda lakum tasu'kum" (QS. Al-Maidah : 101) ("Jangan kamu menanyakan sesuatu, jika itu akan menyusahkanmu")
Ketika berjumpa dengan kafilah di depan kami, saya bertanya : "Adakah orang anda berada dalam kafilah itu?"

Wanita Tua : "Al-maalu wal banuuna zinatul hayatid dunya." (QS. Al-Kahfi : 46) ("Adapun harta dan Anak-Anak adalah perhiasan hidup di dunia")
Baru saya mengerti bahwa ia juga mempunyai Anak.

Abdullah : "Bagaimana keadaan mereka dalam perjalanan ini ?"

Wanita Tua : "Wa 'alaamatin wabin najmi hum yahtaduun" (QS. An-Nahl : 16) ("Dengan tanda bintang-bintang mereka mengetahui petunjuk")
Dari jawaban ini dapat saya fahami bahwa mereka datang mengerjakan ibadah haji mengikuti beberapa petunjuk. Kemudian bersama Wanita Tua ini saya menuju perkemahan.

Abdullah : "Adakah orang yang anda kenal atau keluarga dalam kemah ini ?"

Wanita Tua : "Wattakhodzallahu ibrohima khalilan" (QS. An-Nisa' : 125) ("Kami jadikan ibrahim itu sebagai yang dikasihi")
"Wakallamahu muusaa takliima" (QS. An-Nisa' : 146) ("Dan Allah berkata-kata kepada Musa")
"Ya yahya khudil kitaaba biquwwah" (QS. Maryam : 12) ("Wahai Yahya pelajarilah alkitab itu sungguh-sungguh")

Lalu saya memanggil nama-nama, ya Ibrahim, ya Musa, ya Yahya, maka keluarlah Anak-Anak muda yang bernama tersebut. Wajah mereka tampan dan ceria, seperti bulan yang baru muncul. Setelah tiga Anak ini datang dan duduk dengan tenang maka berkatalah wanita itu.

Wanita Tua : "Fab'atsuu ahadakum bi warikikum hadzihii ilal madiinati falyandzur ayyuhaa azkaa tho'aaman fal ya'tikum bi rizkin minhu." (QS. Al-Kahfi : 19) ("Maka suruhlah salah seorang dari kamu pergi ke kota dengan membawa uang perak ini, dan carilah makanan yang lebih baik agar ia membawa makanan itu untukmu")

Maka salah seorang dari tiga Anak ini pergi untuk membeli makanan, lalu menghidangkan di hadapanku, lalu Perempuan tua itu berkata : "Kuluu wasyrobuu hanii'an bimaa aslaftum fil ayyaamil khooliyah" (QS. Al-Haqqah : 24) ("Makan dan minumlah kamu dengan sedap, sebab amal-amal yang telah kamu kerjakan di hari-hari yang telah lalu")

Abdullah : "Makanlah kalian semuanya makanan ini. Aku belum akan memakannya sebelum kalian mengatakan padaku siapakah Perempuan ini sebenarnya."

Ketiga Anak muda ini secara serempak berkata : "Beliau adalah orang tua kami. Selama empat puluh tahun Beliau hanya berbicara mempergunakan ayat-ayat Al-Qur'an, karena khawatir salah berbicara."

Maha Suci Zat Yang Maha Kuasa terhadap sesuatu yang dikehendakiNya. Akhirnya saya pun berucap : "Fadhluhu yu'tihi man yasyaa' Wallaahu dzul fadhlil adhiim." (QS. Al-Hadid : 21) ("Karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendakinya, Allah adalah pemberi karunia yang besar")

[Diambil dari kitab Misi Suci Para Sufi, Sayyid Abu Bakar bin Muhammad Syatha, hal. 161-168]
Share:

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Pena : Muhammad uqbah aziz

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Indah mana kala tidak ada satu ayatpun yang kamu baca, kecuali kamu mendapatkan pahala dari membaca Al-Qur’an !

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Sejauh mana kamu berintraksi dengan Al-Qur’an, sebesar itulah Al-Qur’an memberikan buahnya kepadamu.

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !
 
Bertanyalah kepada Ahlul Qur’an, tentang bagaimana rasa kenikmatan tasmi dihadapan seorang guru yang selalu memotivasi dan selalu membanggakan dia tatkala dia bersungguh-sungguh, dan bagaimana rasa sakti dia tatkala guru dia sedih saat melihatnya tidak bersungguh-sungguh.

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Menyendiri, I’tikaf dan uzlah adalah sebuah penyakit yang dianggap oleh sebagian masyarakat dan harus diobati, akan tetapi bagi Ahlul Qur’an itu semua adalah jembatan yang dapat membawanya berduan dengan Allah, berbicara dengan Allah, tidak ada yang membatasinya, meminta ampunan dariNya, meminta rahmat dariNya, serta membawa kepada derajat yang mulia, dengan membaca, menghafal, mempelajari, dan mengamalkan Al-Qur’an dihadapan Sang Khaliq.

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Mukjizat dari pada Al-Qur’an adalah mudah untuk dihafalkan, cepat untuk dipahami, menjadikan dirinya sebaik-baik teman, dan sebagai sahabat sepanjang masa.

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Di zaman yang pernuh dengan fitnah, perpecahan dan peperangan dengan berbagai bentuknya, bentengi dirimu agar tidak terpesona dengan fitnah dunia. Jadikan dirimu perisai bagi keluarga, sahabat dan masyarakat dengan mensyiarkan Al-ur’an.

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Di saat kamu menghafal dan membaca Al-Qur’an, carilah dirimu di antara ayat-ayat yang kamu baca, nikmati lantunan ayat kamu baca, bila mana kamu mendapatkan dirimu dalam ayat-ayat kenikmatan, pujilah Rabmu, syukuri dengan kesungguhan, buatlah agar dirimu tidak dicabut dari ayat-ayat kenikmatan. Mana kala kamu mendapatkan dirimu dalam ayat-ayat peringatan, cobaan, dosa, maka segera minta ampun kepada Sang Pegampun, cucurkan air mata penyesalan, tundukan kepala mohonlah ampunan, jadikan dirimu sebagai pejuang Al-Qur’an seutuhnya. semoga Kita semua terhidar dari itu.

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Allah tidak akan meninggalkanmu, selama dirimu tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an, mengahafalnya, mempelajarinya dan mengamalkan isinya.

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Berapa banyak air mata yang di hapus oleh Al-Qur’an?
berapa banyak luka yang di obati oleh Al-Qur’an?
berapa banyak orang yang keras hatinya, dilunakkan oleh Al-Qur’an?
berapa banyak kenikmatan yang dirasakan oleh Ahlul Qur’an yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain kecuali dari Ahlul Qur’an itu sendiri?

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Jangan sampai kemaksiatan manjauhkanmu dari vitalnya kehidupan yaitu Al-Qur’an, sesungguhnya kemaksiatan adalah inti dari peran yang bisa memutuskan hubungan antara pejuang Al-Qur’an dengan Al-Qur’an

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Siapapun yang menerima Al-Qur’an seutuhnya, maka Al-Qur’an menerimanya.

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Al-qur’an sangatlah mulia, tidak akan memberi (kemukjizatannya) kepada mereka yang mengambilnya dengan sebelah mata, maka ambilah dengan sungguh-sungguh.

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Wahai yang Allah berikan kenikmatan bermesraan dengan FirmanNya, perbaikilah bacaanmu, kuatkan hafalanmu, tasmi’kan kapada gurumu, dan jagalah Al-Qur’an di dadamu. Karena ragamu sedang memawa firman Rabmu.

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Jangan biarkan kesenangan atas prestasi hafalan melalaikanmu dari muraja’ah, karena penjagaan di dalam dada membutuhkan perhatian dan keistiqomahan dalam mengulang disepanjang malam dan siang.

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Jangan berputus asa dengan mengatakan saya tidak bisa menghafalkan Al-Qur’an. Bukankah Allah mengatakan kemudahan dalam firmanNya? Teguhkan hatimu, mantapkan langkahmu, maka kamu akan menemukan apa yang membuatmu bahagia.

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Bila mana dirimu tidak hafal Al-Qur’an, dengan apakah dirimu akan berbicara dengan Rabmu?

Bagimu wahai pejuang Al-Qur’an !

Jika dimasa perjuanganmu mendapatkan beratnya perjuangan dalam menjadi Ahlul Qur’an, ketahuilah bahwasannya terdapat titik hitam dalam hatimu, bukankah hati yang bersih tidak akan puas dengan Al-Qur’an?
Ya Allah … jadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hati kami, cahaya dalam dada kami, penawar bagi kesedihan kami, penangkal kejenuhadan serta kegelisahan kami. Dan jadikan Al-Qur’an sebagai jalan kami menuju surgaMu, dan jadikanlah Al-Qur’an sebagai penolong kami kelak di yaumil hisab.
Share:

Talk Show Bersama Bang Anto Di Halaqoh Tahfizh kampus Bangka


Riyadhul Quran mengadakan program Talk Show bersama Bang Anto. Tolk Show ini diadakan pada 18 September 2015. Agenda ini dilakukan ba'da isya sampai sekitar setengah sepuluh.

Salah satu program halaqoh tahfizh riyadhul qur’an ini Tujuannya adalah penambah motivasi, agar semangat menghafal, mengetahui tips-tips menghafal, agar bisa belajar dari pengalaman orang lain. Semua mendengarkan dengan seksama.





















Share:

Tahsin Ibu-Ibu Halaqoh Tahfizh kampus Solo

Halaqoh Riaydhul Qur'an mengadakan tahsin terhadap ibu-ibu. Tujuan agar para orang tua yang belum bisa membaca Al-Qur’an dapat membaca dan di rumah bisa mengajarkan al-qur’an kepada anak-anak, karena salah satu unsur pendidikan yang terbaik adalah pendidikan dari orang tua.



Agenda Tahsin Ibu-Ibu Halaqoh Tahfizh kampus Solo dilakukan setiap hari Rabu dan Kamis pada jam 08.00 - 09.00 WIB.
Share:

Lihat Galary Rihlah Halaqoh Tahfizh kampus Bangka Di Dangau Aulia

Rombongan Riyadhul-Quran melakukan kegiatan rihlah Halaqoh Tahfizh kampus Bangka Di Dangau Aulia. Seru dan menyenangkan, yuk kita lihat foto-fotonya.








Syukron.
Share:

Off Site Mabit Halaqoh Tahfizh Kampus Bangka


Kali ini Halaqoh Tahfizhul Qur'an Riyadhul Qur'an pada 28 - 29 Maret 2015 melakukan salah satu agenda Off Site Mabit. Tujuannya Mencari suasana baru, melatih agar peserta halaqoh bisa berintraksi dengan Al-qur’an dimana saja serta Mabit sekaligus refresing. Pemberangkatan pada Sabtu 28 pukul 06:00 sampai villa di cisarua pukul 09:30 , kondisi jalan macet selama perjalanan namun kegiatan di isi dengan full al-qur’an. Seru... hehehe

Yuk Intip Kegiatannya...

Lihat Foto-fotonya...

Share:

Rihlah Ke Rumah Qur’an Daruttarbiyah Depok dan Ma’had Baitul Qur’an Depok

Kali ini Rombongan dari Riyadhull Qur'an melakukan rihlah ilmiah. Agenda ini dilakukan Selasa, 22 Desember 2015 Kemarin ke Rumah Qur'an Daruttarbiyah Depok.

Bersama Rombongan yang beranggotakan seluruh pengurus harian halaqoh Tahfizhul Qur'an Riyadhul Qur'an melakukan keberangkatan pada pukul 9.15 WIB dan tiba kira-kira pukul 10.00 WIB. Tiba disana kami disambut oleh Ustadz Fadli Usman Baharun dan berbincang-bincang santai. Kemudian agenda berikutnya adalah tausyiah dan perkenalan dari Ustadz Fadli Usman sampai menjelang Dzuhur dan kemudian dilanjutkan Sholat Dzuhur berjamaah.

Selepas Dzuhur, kami makan siang dan dialog dengan Ustadz Miftah sebagai pihak Mas'ul Tahfidz Putra. Dan juga kami berdialog dengan para musyrifah yang mengampu ketahfizan putri. Selepas itu, kami pukul 14.00 WIB rombongan mohon izin dan memberikan kenang-kenangan berupa plakat riyadhul qur'an.

Kemudian, kami melakukan Rihlah Ilmiah ke Ma’had Baitul Qur’an Depok. Pukul 14.30 WIB melanjutkan perjalanan dari Daruttarbiyah menuju Baitul Qur'an Ust. Muslih, Pukul 15.30 WIB sampai Ma’had Yatim dan Dhuafa Baitul Qur’an. Pukul 16.00 WIB bertemu dengan pengasuh Ponpes Baitul Qur’an Dr. Muslih Abdul Karim, dilanjutkan dengan perkenalan dari rombongan riyadhul qur’an dan sharing dengan beliau, sampai dengan pukul 16.30. Pukul 17.00 WIB rombongan riyadhul qur’an dipersilahkan untuk berkeliling komplek pesantren Baitul Qur’an. Selepas itu, rombongan riyadhul qur’an mohon izin, dan pada pukul 17.30 WIB rombongan kembali ke Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Share:

Labels